Pages

Minggu, 11 Juli 2010

Tapakmu…



Malam ini, kujarah sinar matahari melalui mata hatiku lantaran obor yang kunyalakan tak mampu melukis jejakmu
Hilang kemanakah tapakmu?
Dan jika makin malam, saat tetes-tetes embun mulai menidurkan dedebuan yang melenggak bersama semilir angin, juga tak kutemukan,
Akan kemanakah kucari senyummu?
Tapakmu, ibu
Jejakmu, ibu,
Senyummu, ibu
Hingga lelah menjarah sekucur jiwaku dan peluh mengucur deras menapaki setiap lekuk tubuhku,
Lamat kudengar bisikan merdu;
“merunduklah, dihatimu kau pasti temukan tapak jejak itu…”
Ah, Tuhan itu suara ibuku!
Jakarta, 10 Juli 2010

4 komentar: